Kamis, 18 Desember 2008

Anak Belajar....


ANAK BELAJAR

Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, dia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, dia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, dia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, dia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, dia belajar mendengki
Jika anak dibesarkan dengan rasa malu, dia belajar merasa bersalah

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, dia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, dia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan ketekunan, dia belajar menghadapi tantangan
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, dia belajar mengenali diri
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, dia belajar dermawan
Jika anak dibesarkan dengan jujur & terbuka, dia belajar kebenaran & keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, dia belajar temukan cinta dalam hidup
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, dia belajar berdamai dengan pikiran


Sekilas terlihat begitu simple dari bait bait petuah diatas, akan tetapi …. Beberapa item pepatah diatas sudah ku praktekan dalam mendidik anak dan beberapa hal pula berhasil hanya dalam hitungan dibawah 5 tahun…
Khalif anak kedua ku, tumbuh lebih dominan dengan penuh “dorongan” alhasil percaya diri menjadi bagian dia dalam mengarungi pergaulan dengan sebaya nya yang masih di bawah uur 5 tahun, bahkan dia tidak pernah kesulitan meski bergaul dengan usia yang jauh di atas nya .
Ezra si sulung kudidik lebih dominan dengan “ rasa aman” yang sangat luar biasa yang dulu ayahnya pupuk, alhasil dia tumbuh dengan menaruh percaya kepada sekelilingnya, kepada teman atau siapapun…

Hmmm memiliki anak adalah anugerah terindah bagi setiap pasangan di dunia ini, ibarat Tuhan mengirimkan selembar kertas kosong yang diminta oleh kita untuk dijadikan media menggambar indah dengan warna yang penuh arti dan cantik untuk di nikmati siapapun yang melihat nya…

Meski beberapa hari terakhir, aku lebih sering memupuk rasa khawatir di diri sendiri akan keadaan anak anak ku, setiap kali tertidur selalu ku perhatikan baik baik gerak dada nya sebagai tanda nafas teratur, atau ku lihat semua badan nya hanya memastikan bahwa anak anak ku tidak kurang satupun atau tidak sedang mendekati sakit…

Ya Tuhan, buang jauh jauh rasa khawatir yang berlebihan , aku tahu KAU maha penjaga, KAU maha pemelihara, dan KAU maha pemurah… Ya Allah, jaga dan pelihara lah anak anak ku dari semua marabahaya dan dari fitnah disekeliling hidup nya, murahkan lah ijinmu untuk selalu memberikan kesehatan dan keselamatan bagi mereka…
Ya Allah… betapa kaya nya aku KAU jadikan di dunia ini, dengan hadirnya mereka harta tak ternilai yang pernah tertanam di badan dan jiwa ku…dan akan dalam seumur hidupku…

Ada dan Tiada nya aku, jagalah mereka seperti KAU menjaga dunia ini untuk selalu berputar seiring waktu tanpa pernah memungkiri perputaran malam dan siangMu…

Luruskan jalan mereka, Bersihkan Jiwa mereka, Tulus kan niat mereka, Sucikan hati mereka….

Amien Amien Ya Robbal Alamien…

Untuk Ezra Taufiqurrahman , Ircham Khalif, Nadya Khanza, Shannon....

Salam cium serta untuk :
Khanza,Anggun,Akhdan,Zufar,Syahla,Alief,Aqiela,Ajeng,Intan,Anissa,Rafi dan Raihan…

“Mama Rosse” Read More..

Sabtu, 01 November 2008

Apa Kita Menikahi Orang Yang tepat....?

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo saya menikah dengan orang yang tepat?"
Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya, jadi saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda?"
Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"

"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."

Inilah jawabannya!
SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda.
Telpon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat, begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan. Ngga perlu berbuat apapun. Makanya dikatakan "jatuh" cinta!
Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"
Bayangkan eksprisi tersebut!
Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.

Jatuh cinta itu mudah.
Sesuatu yang pasif dan spontan.
Tapi?
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar..
perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.

Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang besemangat bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang ada..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu, namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?"
mulai
muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya..
Nah Lho!

Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan euforia cinta yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami euforia-euforia cinta itu dengan orang lain.


Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan mencari pelampiasan diluar.
Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk pelampiasan ini.
Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.


Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TV sampe TV-nya bosen ditonton, ataupun hal-hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri.

Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya,
Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh,
Anda bisa!

Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan pada saat itu anda akan
merasa lebih baik.
Tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.

Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.
Itu adalah siklus...

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK

Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
berjalan dengan baik .


Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Gravitasi), dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.

Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".

Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah DECISIONS, dan bukan cuma PERASAAN..!

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak mendengar...

namun senantiasa bergetar....

jika ia sebuah cinta.....

ia tidak buta..

namun senantiasa melihat dan merasa..


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak menyiksa..

namun senantiasa menguji..


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak cantik..

namun senantiasa menarik..


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak datang dengan kata-kata..

namun senantiasa menghampiri dengan hati..


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak terucap dengan kata..

namun senantiasa hadir dengan sinar mata..


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak hanya berjanji..

namun senantiasa mencoba memenangi..


jika ia sebuah cinta.....

ia mungkin tidak suci..

namun senantiasa tulus..


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak hadir karena permintaan..

namun hadir karena ketentuan...


jika ia sebuah cinta.....

ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..


Cintailah pasangan anda, seperti anda ingin dicintai olehnya

Setialah pada pasangan anda, seperti anda ingin mendapatkan kesetian

Thnx for Dear Friend... Hiva Erliani Fitrah...

Read More..

Sabtu, 25 Oktober 2008

Found my new life in "Beautifull Batam Island .."


Saat kucium 2 ksatria mungil ku yang mengantarkan ku pada sebuah pintu gerbang kehidupan di kota baru, aku berjanji untuk tidak lagi dan lagi air mata jatuh...ke sodorkan tawa dan wajah penuh semangat dan ceria , meski jauh di lubuk hati terdalam aku menangis meninggalkan dua buah hati untuk sebuah perjalanan baru ku...

Terdiam sepanjang jalan....merenungi dan menikmati perjalanan menuju bandara, yang sesekali hanya ku dengar supir taxi bertanya arah kepada sang ksatria di sebelah ku...terdiam dan membiarkan aku larut dalam fikiranku (fikiran akan meninggalkan semua kenangan indah ,luka , duka dan pahit di kota Jakarta) adalah kebiasaan nya yang justru membuatku nyaman.

Tiba terminal 2E...kstaria yang mulai menjelang tua :) itu membereskan semua barang barang bawaanku dan mengantarkanku ke gerbang masuk untuk board ...
sejenak langkah terhenti, dan hanya terdengar ucapan lirih bahwa doa nya menyertaiku di tempat baru...dan rasa kasih itu nyata saat terucap kata ikhlas tuk selalu menjaga ibadah dan kesehatan adalah hal yang utama...jauh dekat bukan halangan untuk menjaga kasih selama tak terbagi...itu motto kami dalam perjalanan yang baru kami tapaki mungkin hanya dalam hitungan minggu bahkan hari...
Terima kasih Tuhan....Kau kirim ku kstaria ksatria pilihan....

Ku lihat hamparan lautan nan cantik dengan fenomena alam baru yang begitu menggodaku untuk segera menginjakan kaki di kota Batam...
Hmmm kota mungil bersih dan jauh dari kebisingan apalagi kemacetan ...

Alhasil.....sebuah kendaraan plat B mengantarkanku kepada tempat baru ku bekerja...dan pak sopir yang berasal dari pulau jawa mengobati rasa "kaget" ku dengan perbedaan antara Jakarta dan Batam...

Perkenalan dengan para "penghuni" perusahaan baru membuatku nyaman dan percaya diri, komunitas melayu yang juga mempunyai nilai keramahan melayu serta keaneka ragaman suku membuat ku tidak begitu takut dengan asumsi bahwa dunia "sumatera" adalah dunia keras mulai dari lingkungan dan manusianya...tapi bagiku kesan pertama dan sampai saat ini adalah baik dan nyaman...

Hari pertama, dan hari kedua serta hari ketiga ku lalui tanpa sebuah halangan apapun, hanya rasa rindu yang mengusik hati, rindu kepada keluarga, rindu akan ciuman dari sang kesatria kecilku rindu pula mendengar tangis dan kemanjaan dari sang "boboho" ku... hmmmm
Semua membuatku tersenyum untuk kembali membangkitkan semangat ku...

namun teknologi sudah membuatku merasa tidak begitu kehilangan kesatria mungilku kuhubungi seperti ku meminum obat, bahkan lebih dari meminum obat sehari hampir 5 kali hubungi mereka hanya tuk mendengar celoteh nya...

Ada keindahan lain yang membuatku merasa nyaman dan menyadari bahwa ku berada di ambang bahagia utuh seperti dahulu...ksatria tua :) ku yang selalu rajin menghubungiku hampir setiap 2 jam 1 kali membuatku tidak begitu merasa kesepian, kehilangan atau bahkan menangis...

Achhhhhh...hari menjelang siang....aku masih menunggu kegiatan lain menjemputku di hari libur seperti ini...
Ku bahagia meski ku menangis dalam hati menahan rindu kepada mereka yang ku tinggal "sementara"
Ku yakin...kehidupan baruku akan diawali di kota ini...kuharap kehidupan indah ku kan berakhir disini...
kesatria kesatriaku...
Bersiaplah....untuk segera menyusul ku dalam kehidupan baru penuh cinta dan kasih di sini...di kota kecil nan indah...
Segeralah...raih apa yang sepantaskan kita raih dan kita lalui dalam kehidupan ini..

Miss you all...and wish all of us the best... Read More..

Sabtu, 13 September 2008

Ketika Allah Bilang Tidak

Ketika Allah bilang tidak

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya. "

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kesabaran."
Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam
menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kebahagiaan. "
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung
kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku segala hal yang
menjadikan hidup ini nikmat." Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain,
Sebesar cinta-Mu padaku.

Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah
payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain
dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya- tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir
dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah bergante pasangan.

Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang
demam dan pilek lalu kita melihat tukang es.

Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es.

Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu
baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang
kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita.

Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.

Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.

Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

Read More..

Kamis, 04 September 2008

Belajarlah Berkata "CUKUP"

"Cukup Itu Berapa?"

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.
Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya,
sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya.
Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu.
Setelah semuanya penuh,
dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.
Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya,
seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.

Masih kurang!

Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya.
Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir
hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya
karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata
yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup".
Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Suami yang kurang dengan 1 istri...
Pacar yang kurang dengan 1 pasangan...

Semua merasa kurang dan kurang.

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima,
bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri
kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"

Read More..

Senin, 12 Mei 2008

GAJAH MADA 2004


G A J A H M A D A


Buku yang berjudul Gajahmada ini adalah karya penulis Langit Kresna Hadi. Novel Gajahmada adalah satu dari beberapa judul novel yang diterbitkannya pada tahun 2004. Novel setebal 576 halaman ini mengisahkan cerita kerajaan Majapahit yang dilanda pemberontakan yang dilakukan oleh Ra kuti dan kawan-kawan.Saya tidak bertahan untuk membacanya, tapi saya meminta sang suami membacakan sampai habis lalu…dalam waktu tak kurang dari 1 bulan rampunglah dia membaca dan menceritakan kepada saya hanya dalam 1 jam menjelang tidur tepatnya pertengahan tahun di 2005…dan saya tuangkan ke dalam tulisan ini.bahkan saya masih harus membuka buka buku dan internet untuk mencari beberapa istilah dan kata dalam buku ini….maklum otak kanan dan kiri saya tdk begitu bagus mungkin… sehingga sulit menghafal apalagi jawa…sejarahnya sulit dihafal sesulit mengartikan bahasanya…
Di dalam buku ini kita tidak akan menemukan cerita lahirnya sumpah palapa dari Maha Patih Gajahmada. Tetapi kisah dalam buku ini adalah cerita mengenai sepak terjang Gajahmada disaat ia masih menjadi prajurit berpangkat bekel. Didalam kesatuan prajurit bernama Bhayangkara, Bekel Gajahmada selalu berada didalam lingkungan istana. Karena Bhayangkara adalah suatu kesatuan khusus yang tugasnya melindungi Jayanegara sebagai raja Majapahit beserta kerabatnya.

Langit Kresna Hadi berhasil menenggelamkan imajinasi kita kedalam suasana carut marut perang pada zaman kerajaan. Tapi mungkin karena suami saya berhasil membuat saya serasa terbang ke kejadian saat itu dalam menceritakan ulang. Dengan segala intrik dan sesekali kejutan yang diberikan bekel Gajahmada membuat kita akan terpesona akan taktik bekel Gajahmada dalam melindungi rajanya dari kejaran pasukan Ra kuti. Kata suamiku Penulis ini mantan wartawan harian umum ABRI ini menguasai betul perbendaharaan kata atau istilah dalam bahasa sansekerta/jawa. Dengan dimuatnya daftar istilah diakhir halaman buku membuat sidang pembaca menjadi lebih hanyut meresapi dialog antara tokoh di novel ini yang banyak diantaranya menggunakan perbendaharaan kata sansekerta/jawa. Tetapi tidak semua istilah tersebut diartikan oleh Langit KH. Seperti segelar sepapan, alugora, mobat-mabit, bandan. Hal ini dapat membuat pembaca yang masih awam dengan bahasa Jawa bertambah bingung dengan banyaknya istilah-istilah tersebut. Justru yang saya pelajari sekarang jawa cirebonan coh…. :)

Secara keseluruhan, novel ini mengisi ruang sastra yang masih jarang ditemukannya karya yang mengisahkan kerajaan tempo dulu. Menghibur dan memberikan khazanah baru bagi perkembangan sejarah bangsa. Dimana saat ini buku-buku sejarah hanya sebagai obyek hafalan bagi para murid sekolah dasar. Sudah saatnya menilik sejarah bangsa dari sebuah karya sastra. Seperti yang disebutkan oleh Tiga Serangkai, penerbit dari buku ini yaitu dengan membaca buku ini berarti kita melakukan pembacaan sejarah dan menghikmati kearifan didalamnya karena hidup manusia mestinya adalah sebuah hidup yang menyejarah.
Read More..